KAJIAN FIQIH BERSAMA KH. ZUHDI Bin KHARIRI Edisi 9
1. 1. Pertanyaan :
Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Akbar Saifudin, Insya
Allah saya ingin melaksanakan rukun islam ke lima, yaitu haji. Saya juga sering
mendengar istilah haji yang “Mabrur”, apa yang di maksud dengan
haji yang Mabrur itu dan apa tanda-tandanya pak yai?
Jawab : Setiap muslim yang menunaikan ibadah haji
pasti berharap ibadah hajinya mabrur, “haji
mabrur”ini ungkapan dari dua suku kata yaitu kata Haji dan Mabrur. Haji
menurut syari adalah mengunjungi Baitul-Haram untuk mengerjakan amalan-amalan
khusus seperti ihram, wuquf di arafah, thawaf sai dan lain-lain dengan
mengharap ridho Allah SWT. Sedangkan kata Mabrur berarti maqbul (di terima).
Haji Mabrur adalah haji yang di terima oleh Allah SWT. Untuk dapat diterimanya
ibadah haji tersebut oleh Allah SWT, pertama harus memenuhi ketentuan-ketentuan
manasik, Nabi Muhammad SAW bersabda :
خذوا عنىّ منا سككم
(رواه البخارى ومسلم)
Ambilah contoh dari-Ku (Nabi) untuk amalan haji
kalian : apa bila ibadah haji dan memenuhi rukun-rukunnyadan meninggalkan
larangan-larangan ihram maka ibadah haji itu disebut ibadah haji yang sah,
artinya kewajiban ibadah haji sudah selesai. Dan sudah barang tentu apa bila
ibadah haji di laksanakan dengan benar sesuai Fiqhul manasik akan berpengaruh
positif dalam kehidupan setelah pulang haji. Dalam sebuah hadits di katakan :
الحج المبرور ليس له جزء
الاّ الجنة, وبرّالحج اطعام الطعام وإفشاء السلام (رواه احمد)
Artinya : Haji Mabrur itu tidak ada balasan lain
kecuali surga dan kemabruran haji itu di tandai dengan memberikan makan serta
menyebarkan salam kesejahtraan (HR. Ahmad)
2. 2. Pertanyaan :
Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Nurul, sering saya mendengar kajian masalah Haji, namun
ada yang belum saya pahami terkait perbedaan rukun haji dan wajib haji?
Jawab :
Disebut dalam kitab Al-Idlah Fi Manasik Il Haj Wal Umrah halaman 475 :
اعمال
الحجّ اقسام اركان وواحبات وسنن فالا ركان لا يتمُّ الحج ولا يجزئ حتى يأتى بجميعها
واما الواجبات فمن ترك منها شيأ لزمه دمُّ ويصحُّ الحج بدونه.
Amalan-amalan ibadah haji ada rukun wajib dan sunah
:
a.
Rukun Haji
adalah amalan-amalan yang harus di kerjakan sendiri, tidak boleh di tinggalkan
dan di wakilkan, manakala satu saja tidak di kerjakan maka hajinya tidak sah.
Rukun haji ada enam :
1)
Iharam
2)
Wukuf di arafah
3)
Thawaf ifadlah
4)
Sai
5)
Potong rambut
6)
Tertib pada
rukun-rukun tertentu
b.
Wajib Haji
adalah amalan-amalan haji yang harus dikerjakan dan apabila di tinggalkan
hajinya tetap sah, namun wajib di tebus dengan fidyah, puasa atau dam. Wajib
haji ada lima :
1)
Ihrom
2)
Meninggalkan larangan-larangan
Ihrom
3)
Mabit Muzdalifah
4)
Mabit Minah
5)
Melempar Jumroh
3. 3. Pertanyaan :
Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Nia, ingin bertanya pak yai, apabila ada suami istri
bertengkar, suami menyalahkan istri dan istri mengalah pada suami. Pada
akhirnya suami mengeluarkan kata-kata “ sekarang kamu pulang saja kerumah
orangtuamu dan semua pakaianmu kamu bawa pulang!” apakah ucapan suami seperti
itu berarti Thalaq dan jatuh Thalaqnya?
Jawab :
Thalaq menurut syari ialah melepaskan perempuan dari
ikatan pernikahan. Thalaq itu boleh, tapi di benci oleh Allah SWT. Di dalam
agama islam telah di tetapkan hukum Thalaq/perceraian. Namun di iringi dengan
penjelasan Rosulullah SAW. Bahwa perceraian itu sangat-sangat tidak di sukai
oleh Allah SWT.
عن
ابن عمررضى الله عنهما عن البنى صلى الله عليه وسلم قال: ابغض الحلال الى الله
عزَّ وجلَّ الطّلاق (رواه ابو داود والحاكم)
Artinya : Dari Ibnu Umar R.A. dari Nabi SAW.
Bersabda : “perbuatan halal yang sangat di murkai oleh Allah Azza Wajalla ialah
thalaq. (HR. Abu Dawud dan Hakim)
الطّلاق
ضربان صريح وهو مالا يحتمل ظاهره غير الطّلاق فلا يحتاج الى نية لايقاع الطّلاق وكناية
وهى ما يحتمل الطّلاق وغيره فيحتاج الى نية لايقاعه(الاقناع الجزء الثانى 148)
Ucapan untuk menceraikan istri ada dua macam:
1)
Ucapan yang
Sharih
Ucapan yang Sharih
adalah ucapan yang tegas/jelas maksudnya untuk thalaq. Ucapan ini tidak
membutuhkan niat. Apa bila di ucapkan oleh suami, walau dalam hatinya tidak
berniat menceraikan, tetap jatuh thalaq. Contoh ucapan yang Sharih adalah :
a)
Aku thalaq
engkau.
b)
Aku ceraikan
engkau.
c)
Aku lepas
engkau.
2)
Ucapan ynag Kinayah
Ucapan yang Kinayah
yaitu ucapan yang tidak tegas/tidak jelas maksudnya untuk thalaq. Mungkin
ucapan itu maksudnya thalaq dan mungkin lain. Ucapan yang Kinayah membutuhkan
niat, jika berniat menceraikan maka jatuh thalaq dan jika tidak ada niat
menceraikan maka tidak jatuh thalaq. Adapun contoh ucapan kinayah adalah :
a)
Pulanglah engkau
kerumah bapakmu.
b)
Aku tidak
membutuhkan kamu lagi.
c)
Kawinlah dengan
orang lain
Dengan penjelasan diatas maka ucapan suami dalam
pertanyaan tersebut apa bila tidak ada niat menceraikan maka tidak jatuh thalaq
dan jika
ada niat menceraikan maka jatuh thalaq.
4. 4. Pertanyaan :
Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Ayu pak yai. Allah SWT
telah mentaqdirksan pada tiap wanita haid. Biasanya haid datang tiap bulan.
Ketika wanita dalam keadaan haid apakah boleh memotong rambut dan potong kuku?
Jawab :
Darah haid merupakan darah wanita yang keluar secara
sehat dan biasanya datang setiap bulan. Masa keluar darah haid tidak kurang
dari sehari semalam dan tidak lebih dari 15 hari/malam. Wanita yang sedang
dalam keadaan haid tidak prayogo (makruh)
memotong rambut dan memotong kuku.
وينبغى ان لاّيزيلوا قبل
الغسل شعراً اوظفراً (الاعانة الطالبين الجزء الأول 75)
5. 5. Pertanyaan :
Assalamualaikum Wr. Wb. Seiring daftar tunggu
berangkat ketanah suci untuk melaksanakan ibadah haji semakin panjang sampai 15
tahun, maka sebagian masyarakat ada yang melaksanakan umroh dulu. Apakah yang
demikian itu boleh? Sebab ada yang bilang “ Wong belum haji kok sudah Umroh
duluan!”
Jawab :
Umroh adalah berkunjung ke Baitullah untuk
melaksanakan thawaf, sai dan potong rambut diawali dengan ihrom (niat). Hukum
umroh wajib sekali seumur hidup. Umroh merupakan kewajiban tersendiri yang
dibebankan kepada setiap umat islam yang mampu.
واتموا الحج والعمرة لله
(البقرة 196)
Artinya : dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh
karena Allah SWT (Al-Baqarah 196)
حديث
زيد بن ثابت ان النبى صلى الله عليه وسلم قال الحج والعمرة فريضرتان لايضرّك
بأيهما بدأت (هدا ية السالك الجزء الثالث : 1203)
Artinya : Hadits Zaid bin Tsabit sesungguhnya Nabi
SAW bersabda : ibadah haji dan umrah adalah dua kewajiban tidak memudlorrotakan
kamu mana yang kamu dahulukan diantara keduanya (Hadayatus salik juz 3 hal.
1203)
فرع:
أجمع العلماء على جواز العمرة قبل الحج سواء حج فى سنته ام لا وكذا الحج قبل
العمرة, واحتجوا له بحد يث ابن عمر ان النبى صلى الله عليه وسلم اعتمر قبل الحج
(رواه البخار) (امجموع الجزء السابع 167)
Artinya :
Para ulama sepakat di perbolehkannya ibadah umrah
sebelum haji baik haji di lakukan di tahun itu atau bukan pada tahun itu (tahun
berikutnya) demikian juga diperbolehkan melakukan ibadah haji sebelum umrah.
Mereka beralasan dengan hadits Ibnu Umar sesungguhnya Nabi SAW melakukan umrah
sebelum beliau haji (HR. Bukhari) (Al-Majmu Juz 7 halaman 167)
Komentar
Posting Komentar