Rapat Anngota Kopena Ke 21
Ekonomi
adalah sektor utama dalam kehidupan kemasyarakatan sebagai penunjang
keberlangsungan hidup seseorang. Dengan acuan tersebut pemerintah melalui
Undang-undang No. 25 Tahun 1992 membahas tentang perkoperasian sebagai sektor
penguat ekonomi bangsa. Sebagaimana telah
diatur dalam Pasal 33 UUD 1945
memposisikan kedudukan koperasi sebagai pilar ekonomi indonesia (1) Sebagai
sokoguru perekonomian nasional, dan (2) Sebagai bagian integral tata
perekonomian nasional. Dalam UUD
1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi, ”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.” Dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesia pengertian dari sokoguru adalah pilar atau tiang.
Jadi, makna dari istilah koperasi sebagai sokoguru perekonomian dapat diartikan
juga koperasi sebagai pilar atau ”penyangga utama” atau ”tulang punggung”
perekonomian bangsa. Dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan
sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasional.
Foto
pelaksanaan RAT Kopena
Tak
bisa di pungkiri bahwa dalam tata aturan perkoperasian adsa beberapa hal yang
harus di selenggarakan atau dilaksanakan agar dapat mengevaluasi kinerja
Koperasi tersebut. Salah satu hal yang di laksanakan adalah RAT (Rapat Anggota
Tahunan). Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi,
sebab dalam kegiatan ini membahas beberapa hal yang harus di sepakati bersama
oleh anggota dan laporan kegiatan selama satu tahun. RAT biasanya di
selenggarakan 1 tahun sekali, namun tak menuntut kemungkinan bila RAT di
laksanakan ketika menemukan suatu masalah yang harus di selesaikan.
Tak
ubahnya KOPENA, koperasi yang sudah berjalan selama 21 tahun, Kamis 19 Februari
2015 lalu menggelar RAT di gedung Convention Center HA Djunaid Kawasan
Kompleks Ponpes Modern Alquran Buaran Pekalongan.
“RAT kali ini tidak jauh beda dengan
RAT tahun sebelumnya, namun perlu adanya kinerja tim yang solit agar
meminimalisir kekurangan dalam pelaksanaan,” tutur H. Nurhamid, BA dalam ceking
akhir persiapan RAT.
Selain itu juga terkait
perlengkapan, keamanan, tamu undangan dan juga dekorasi juga harus di
kondisikan. Untuk masalah transpotasi penjemputan juga harus di perhitungkan,
agar ketika anggota datang ataupun pulang tidak kebingungan, imbuhnya.
RAT ke 21 ini mengundang kurang
lebih 1000 undangan, dari unsur Pemerintahan, Ormas, kolega, pengurus, pengawas
dan semua anggota Koperasi.
Apresiasi untuk Kopena di RAT ke 21
Koperasi
Pemuda Buana (KOPENA) salah satu koperasi terbesar kedua setelah Kospin Jasa mampu
bertahan hingga 21 tahun ini. Repotasi ini bukan berarti menjadikan KOPENA
harus terlena, namun itu sebagai cambuk untuk memicu semangat pengurus dan
anggota untuk meningkatkan mutu dan kualitas serta kepercayaan terhadap
nasabah.
H.
M. Saelany Machfudz dalam sambutannya mengutarakan, “situasi ekonomi pada tahun
2014 mengalami pelambatan. Bahkan persaingan pun semakin ketat dengan banyaknya
lembaga keuangan yang beroperasi di Kota Pekalongan. Sehingga kami harus
meningkatkan SDM serta menanamkan kepercayaan kepada nasabah. Sistem IT yang
kita miliki sangat mendukung dengan adanya SMS Geatway dan nantinya harapannya agar semua marketing menggunakan
tablet agar lebih mempermudah dalam transaksi,” tuturnya.
Selain
itu, “meski situasi ekonomi tahun 2014 mengalami pelambatan, namun kinerja
Kopena, tergolong bagus. Dibuktikan dengan asset Kopena tahun 2013 sebesar 65
Miliar lebih, namun di tahun 2014 mengalami penambahan menjadi Rp 85 Miliar. Semoga
di tahun 2015, asset Kopena bisa mencapai 125 Miliar,” imbuhnya.
Dengan
beberapa penambahan usaha yang di bangun oleh Kopena melalui wadah PT. Albaika
yang bertempat di Jl. Hos Cokroaminoto No. 278 Kuripan Lor. Usaha yang di ada
diantaranya jasa umroh dan haji (KBIH Assalamah Kopena), Buana Proteksi (jasa Asuransi),
Bahana Pos (Media Kopena), serta yang sebentar lagi akan di buka yaitu Albaika
Tour/ Assalamah Tour & Travel.
Perkembangan
Kopena hingga saat ini mendapat apresiasi lebih dari Wali Kota Pekalongan. Wali
Kota M Basyir Ahmad menyatakan, apresiasinya kepada Kopena. “Di saat kondisi
perekonomian yang serba sulit, Kopena mampu eksis, bahkan semakin berkembang. Kami
apresiasi, mulai dari pengurus, pengawas maupun anggotanya,” ucapnya.
Bukan
hanya itu, “Perkembangan Kopena juga kami rangkum dalam buku Sukses
History kepemimpinannya dalam memimpin Kota Pekalongan yang di terbitkan oleh
Pemerintah Kota Pekalongan. Buku ini juga kan saya serahkan kepada bapak H. M.
Saelany sekaligus orang pertama yang menerima buku ini dari saya,” imbuhnya.
Foto penyerahan
buku Sukses HistoryMemimpin Kota Pekalongan dari H. Basyir (Wali Kota
Pekalongan) kepada H. M. Saelany (Ketua Umum Kopena)
Selain itu, apresiasi juga di
berikan dari Dekopinda Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya bapak Laksono. Kopena
selama dipimpin HM Saelany Machfudz, bisa di katakan Kopena menjadi koperasi
yang sehat. Itu dibuktikan dengan melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT)
dengan tepat waktu.
Bima Kartika, SH MSi mewakili Kepala
Disperindagkop Jateng menyampaikan, bila Pemprov Jateng sangat mendukung
pertumbuhan UMKM dan koperasi. Itu dibuktikan dengan diterbitkannya Perda
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, serta Perda tentang Jaminan Kredit Daerah
(Jamkrida).
Semua apresiasi yang di berikan
adalah cerminan bahwa Kopena mampu menjaga amanah yang di berikan oleh anggota
dan nasabah. Selain itu menjadi harapan semua pengurus, pemerintah dan anggota
agar kopena selalu menjadi Koperasi kebanggaan warga masyarakat Pekalongan dan
sekitarnya. Untuk mencapai semua itu perlu adanya kerjasama dari semua pihak.
RAT yang berlangsung hampir satu
hari ini juga dilangsungkan pengundian hadiah tabungan GEMERLAP SUKARELA dengan
hadiah utama Umroh. Selain itu juga ada sepeda motor, mesin cuci, kulkas, dan
beberapa hadiah lainnya.
Komentar
Posting Komentar