Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Album Kepala Cabang KOPENA

Gambar

Rapat Kerja KOPENA (Ketum, Kadiv & Kepala Cabang)

Gambar

Ketua Umum dan Pengurus KOPENA

Gambar

Dokumentasi KOPENA

Gambar

Para Kadiv. KOPENA

Gambar

SIQURMA SEBAGAI PENGHANTAR IBADAH IDUL ADHA

Gambar
Qurma adalah buah yang sangat enak dan manis rasanya, tapi ada Qurma yang memberi rasa dan manfaat lebih, tak hanya memberikan manis tapi juga memberi kebahagiaan bagi kita semua. Iya betul Qurma   yang kini menjadi program tabungan untuk mempersiapkan jelang ibadah Qurban di hari raya Idul Adha yang diberi nama siQurma oleh KOPENA. Program yang masih terbilang baru ini seharusnya dapat menjadi sarana bagai para anggota yang sudah berniatan untuk melaksanakan qurban di tahun depan, sebab kita hanya cukup menabung selama setahun penuh dan uangnya dapat kita ambil sebelum hari raya Idul Adha dan jika berhuntung kita akan mendapat hadiah atau bonus tambahan. Selain itu, di tambah geratis biaya penyembelihan hewan qurban. Pada tahap pertama, (19/9) lalu telah terpilih melalui pengundian nasabah yang mengdapatkan hadiah 1 kambing qurban. Warga Krapyak kidul gang 6, atas nama ibu Mey Fitriyati dan beberapa anggota yang mendapatkan sovenir menarik yang telah di sediakan oleh p

Mengenang Peranan Ulama Pekalongan dalam Pertempuran 3 Oktober 1945

Gambar
Monumen Perjuangan Pekalongan dan Foto Kh. Syafi’i (Ulama Pejuang Pekalongan) “Perang memang usai sejak 17 Agustus 1945 dan di katakan Indonesia merdeka, namun perlawanan masih berlanjut dari setiap daerah kala itu, sebab Jepang belum sepenuhnya mundur, tutur Lukman” 17 Agustus 1945 adalah Kemerdekaan Indonesia, namun banyak beberapa wilayah yang benar-benar merasakan kemerdekaan tersebut. Sebab di wilayah-wilayah masih dikuasai oleh para tentara Jepang, di antaranya Pekalongan. Menyikapi hal demikian, pada tanggal 21 Agustus 1945 para pemimpin bentukan Jepang di masa itu, melakukan perundingan dengan tuan Tokonami Tokogi agar tentara Jepang mundur dari Pekalongan dan menyerahkan kekuasaan sepenuhnya kepada NKRI. Namun pertemuan itu tidak membuahkan hasil, sebab Jepang tetap bertahan dan masih menduduki wilayah Pekalongan. Kenudian barulah pada tanggal 18 September 1945   Presiden Soekarno melantik Residen Pekalongan yang pertama yaitu Mr. Besar. Jabatan Res

Peringatan Peristiwa 3 Okteber 1945, Kembali Digelar Oleh Pemkot Pekalongan

Peristiwa pertempuran 3 Oktober 1945 di Kota Pekalongan menjadi salah satu peristiwa besar bagi sejarah Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut tahun ini, kembali diperingati di Monumen Perjuangan Rakyat Pekalongan (Monumen Juang), Jalan Pemuda, Sabtu (3/10) malam. Pastinya peringatan di tahun ini akan makin semarak karena banyak simpatisan yang siap meramaikannya. Sebanyak 200 orang siap menggelar aksi teatrikal, atau peragaan yang menggambarkan peristiwa pertempuran 3 Oktober. Mereka terdiri dari personel TNI dari Kodim 0170/Pekalongan, Polres Pekalongan Kota, Brimob Den B Pelopor, Kesbanglinmas, Menwa STAIN dan Unikal, pelajar SMKN 3 Pekalongan, PMI Kota Pekalongan, Dewan Kesenian Kota Pekalongan dan Sanggar Oemah Budaya. Untuk mempersiapkan acara yang dijadwalkan pada Sabtu (3/10) lalu, melibatkan ratusan personel yang sejak tiga hari sebelum pelaksanaan telah rutin menggelar latihan di Monumen Juang. Bahkan, geladi bersih peragaan pertempuran 3 Oktober 1945 dila